Perjalanan Banten Di Pilkada 2017

Perjalanan Banten Di Pilkada 2017

Persentase Perolehan Suara Pilkada Banten 2017

amCharts 4
PERSENTASE PEROLEHAN SUARA PILKADA BANTEN 2017Wahidin-AndikaRano-Embay100%Chart created using amCharts library
[font-style: italic]Rano-Embay[/] shown


Provinsi Banten lahir pada 4 Oktober 2000 setelah RUU Provinsi Banten disahkan pada Sidang Paripurna DPR. Pansus DPR Pembentukan Provinsi Banten menyetujui pemisahan Banten dari Provinsi Jawa Barat. Dengan terbentuknya Provinsi Banten diharapkan Banten dapat lebih maju dan menyejahterakan rakyat. Pada awal terbentuk, pasangan Bapak H. Djoko Munandar dan Ibu H. Ratu Atut Chosiyah, SE menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur pertama di Provinsi Banten yang sebelumnya dipegang Pejabat sementara (Pjs) Hakamuddin Djamal.  Namun, perjalanan kepala daerah di Provinsi Banten beberapa kali tersandung kasus korupsi hingga banyak terjadi penggantian sementara gubernur oleh pelaksana tugas.

Pilkada Serentak pada tahun 2017 menjadi Pilkada pertama pemilihan Gubernur Provinsi Banten. Dua pasangan calon kepada daerah yang turut serta di Pilkada 2017 adalah  Wahidin Halim-Andika Hazrumy dan Rano Karno-Embay M Syarief. Pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy diusung Partai Golkar, Gerindra, PKB, Hanura, Demokrat, PKS, dan PAN. Pasangan Rano Karno-Embay M Syarief diusung partai politik PDI-P, Nasdem, dan PPP. Pasangan Wahidin-Andika ingin mewujudkan tata kelola pemerintahan Provinsi Banten yang lebih efisien, efektif, dan transparan. Sementara pasangan Rano-Embay yang memiliki moto “Banten Bangkit” ingin menuntaskan program-program sebelumnya dan  menyelesaikan semua persoalan.

Hasil rekapitulasi perolehan suara memperlihatkan persaingan yang cukup ketat antara pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy dan Embay M Syarief. Pasangan calon Wahidin-Andika mendapatkan 2,41 juta suara (50,93%), sementara Rano-Embay mendapatkan 2,32 juta suara (49,07%). Persaingan terlihat sangat ketat secara persentase pasangan Rano-Embay banyak unggul di beberapa kabupaten kota namun secara jumlah suara membuat pasangan Rano-Embay harus menelan kekalalahan atas pasangan Wahidin-Andika.

Pasangan Rano-Embay berhasil menang di Kabupaten Tangerang (51,34%), Pandeglang (53,64%), Kota Serang (55,47%), Lebak (57,08%), Kota Tangerang Selatan (52,34%), dan Kota Cilegon (57,63%). Namun, kemenangan pasangan Wahidin-Andika di Kabupaten Serang (55,30%) dan Kota Tangerang (66,84%) bisa membalikan semua kekalahan di beberapa kabupaten Kota lainnya menjadi kemenangan yang membawa pasangan ini menjadi Gubernur Provinsi Banten untuk Periode 12 Mei 2017 – 12 Mei 2022.

Pilkada Serentak Nasional yang akan diadakan di tahun 2024 menyebabkan Provinsi Banten sejak Mei 2022 dipimpin penjabat kepala daerah.  Sekretaris Daerah Banten Al Muktabar ditunjuk sebagai Penjabat Gubernur Banten dan telah dilantik pada 12 Mei 2022 di Kementerian Dalam Negeri.

Provinsi Banten akan melakukan Pilkada Serentak Nasional di Tahun 2024. Diharapkan di Tanah Jawara  ini dapat memenuhi salah satu alasan dari pilkada itu sendiri yaitu dapat meningkatkan kualitas kedaulatan dan partisipasi rakyat. Peningkatan partisipasi rakyat diharapkan dapat mengarahkan kepada pemimpin yang bersih dan dapat membawa Banten lebih maju dan rakyat yang merata sejahtera seperti harapan saat Provinsi ini dibentuk. Kita lihat partisipasi rakyat Banten di Pilkada 2024.

(Litbang Kompas/YRM)

 

  1. Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
  2. Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
  3. Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
  4. Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.

Suggestion