Tak Ada Pemilih Fanatik di Bengkulu

Tak Ada Pemilih Fanatik di Bengkulu

Peta Politik di Provinsi Bengkulu

amCharts 4
PDI-PGOLKARPDI-PPDI-PGOLKARGOLKARGOLKARGOLKARGOLKARDEMOKRATDEMOKRATDEMOKRATDEMOKRATDEMOKRATGOLKARPANGOLKARGOLKARPDI-PPDI-PNASDEMNASDEMGERINDRAGOLKARPDI-PPDI-PNASDEMNASDEMGOLKARPDI-PGOLKARGOLKARDEMOKRATDEMOKRATGERINDRANASDEMPANPKSGOLKARDEMOKRATPKBGOLKARFrom BENGKULU TENGAH to BENGKULU SELATANUse up and down arrows to move selectionTo BENGKULU TENGAHUse up and down arrows to move upper selectionFrom BENGKULU SELATANUse up and down arrows to move lower selectionUse TAB select grip buttons or up and down arrows to change selectionPartai PemenangPeta Ideologi100%Chart created using amCharts library


Sejak pemilihan umum pasca reformasi dilaksanakan tahun 1999, tidak ada partai politik yang  selalu unggul  dalam setiap pemilu di Bengkulu. Partai yang memperoleh suara terbanyak selalu berganti di Bumi Raflesia tersebut.

Pada pemilu tahun 1999, yang merupakan pemilu pertama setelah reformasi, PDI Perjuangan menjadi partai dengan perolehan suara terbanyak, angkanya mencapai 30,05 persen, mengalahkan Partai Golkar yang sebelum reformasi selalu menjadi partai pemenang di Bengkulu. Partai warisan Orde Baru itu berada diurutan kedua, dengan perolehan suara 28,87 persen.

PDI Perjuangan mendapat suara terbanyak di Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu. Sementara Partai Golkar hanya unggul di Kabupaten Rejang Lebong.

Perubahan peta politik terjadi pada pemilu 2004, Golkar kembali menjadi partai dengan peraih suara terbanyak  di Bengkulu. Angkanya fantastis, “partai kuning” itu meraih 23 persen suara,  jauh di atas suara partai-partai lainnya, yang angkanya  di bawah 9 persen.

Partai Golkar unggul di depalan kabupaten/kota dari sembilan yang ada. Di lima kabupten baru hasil pemekaran tahun 2003, yaitu Kaur, Seluma, Mukomuko, Lebong dan Kepahiang  Golkar merebut suara terbanyak.

Hasil pemilu tahun 2009 kembali memperlihatkan perubahan pilihan politik pemilih di Provinsi Bengkulu. Kali ini Partai Demokrat meraih suara terbayak, jumlahnya 19,96 persen, disusul Golkar 12,11 persen. Partai berlambang bintang mercy itu menang  di delapan kabupaten/kota, yaitu di Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Kaur, Seluma, Mukomuko, Kepahiang, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu. Hanya di Kabupaten Lebong  partai penguasa ini gagal mengumpulkan suara terbanyak.

Meskipun hanya unggul di Kabuaten Kepahiang, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu, pada pemilu 2014  Partai Nasdem menjadi partai pemenang di provinsi tersebut. Partai yang dibentuk pascareformasi itu memperoleh 14.13 persen suara. Diikuti  PDI Perjuangan 12,89 persen.  Partai berlambang banteng itu menang di Kabupaten Selumo dan Mukomuko.  Partai Gerindra yang hanya unggul di Kaur menempati urutan ketiga dengan suara  11,73 persen.

Pada pemilu 2019 terjadi persaingan ketat di antara tiga partai nasionalis besar  dalam merebut hati pemilih di Bengkulu. Ketiga partai tersebut adalah PDI Perjuangan, Golkar dan Gerindra. PDI Perjuangan yang pada pemilu awal reformasi sempat menjadi partai pemenang kembali memproleh suara terbanyak,  13,88  persen,  berbeda tipis dengan suara Golkar yang memperoleh suara  13,84 persen, kemudian Partai Gerindra 13,26 persen.

PDI Perjuangan merebut suara terbanyak di Kabupaten Bengkulu Utara dan Seluma. Partai Golkar di Rejang Lebong, Kepahiang dan Bengkulu Tengah. Sementara Gerindra unggul di Bengkulu Selatan

Silih bergantinya partai pemenang sejak pemilu 1999 hingga 2019 di Provinsi Bengkulu,  dan tidak konsisten  partai yang unggul di hampir semua kabupaten/kota yang ada di sana, menunjukkan tidak ada satu partai pun yang memiliki basis kuat di wilayah tersebut. (Litbang Kompas/RIS)

  1. Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
  2. Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
  3. Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
  4. Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.

Suggestion