Pasang Surut Partai Golkar di Kalimantan Timur

Masyarakat Kalimantan Timur mengikuti Pemilu semenjak tahun 1955 hingga sekarang. Pada Pemilu pertama 1955, hasil perolehan suara di wilayah Kaltim menunjukkan Masyumi menjadi partai terdepan di tingkat provinsi. Memasuki masa Orde Baru persaingan antarpartai politik dalam perebutan suara di setiap pemilu selalu Partai Golkar menjadi pemenang hingga Pemilu 1997. 

Pada pemilu 1999 terjadi perubahan pilihan politik, dimana semula kemenangan mutlak diraih oleh Partai Golkar sudah tidak terulang lagi. Pada pemilu ini, PDI Perjuangan mampu mengungguli dalam persaingan perolehan suara partai. PDI Perjuangan mampu menguasai tiga wilayah yakni Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, dan Kota Samarinda. Sedangkan Partai Golkar menguasai wilayah Kabupaten Paser dan Kabupaten Berau.

Partai Golkar berhasil merebut kembali kemenangan di Pemilu 2004. Pada pemilu ini Partai Golkar hampir menguasai seluruh wilayah di Kalimantan Timur, kecuali Kabupaten Kutai Barat yang berhasil dikuasai oleh PDI Perjuangan.

Kekuasaan Partai Golkar tidak berlangsung lama, karena pada Pemilu 2009 muncul partai baru yang berhasil merebut simpati masyarakat Kalimantan Timur yakni Partai Demokrat. Popularitas partai yang mengusung Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono untuk dicalonkan kembali sebagai presiden periode 2009-2014 ini meningkat. Selain itu, pamor partai pun terangkat dari partai papan bawah menjadi salah satu partai papan atas.

Partai mampu merebut wilayah yang semula dikuasai oleh Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Partai Demokrat menguasai wilayah Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. 

Pada Pemilu 2014, Partai Golkar kembali unggul dibandingkan PDI Perjuangan. Partai Golkar berhasil merebut kembali dua wilayah yang pemilu sebelumnya dikuasai oleh Partai Demokrat yakni Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Timur. Senada dengan Partai Golkar, PDI Perjuangan juga berhasil merebut kembali tiga wilayah yang pemilu sebelumnya dikuasai oleh Partai Demokrat yakni Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan dan Kota Samarinda.

Pada Pemilu 2019, Partai Golkar dan PDI Perjuangan tetap mampu mempertahankan kemenangan di Kaltim. Kedua partai tersebut sama-sama menguasai lima wilayah di Kaltim. Dari beberapa partai yang bersaing, hanya partai Golkar yang mampu mempertahankan kekuasaan dari Pemilu 1999 hingga Pemilu 2019 yakni di Kabupaten Berau dan Kota Bontang. Selanjutnya wilayah yang loyalis dengan PDI Perjuangan yakni Kabupaten Kutai Barat. 

Partai Golkar hampir selalu mendominasi kemenangan di Kaltim semenjak Pemilu 1999. Apakah Golkar akan tetap bisa mempertahankan dominasinya di Kaltim pada Pemilu 2024 mendatang? Atau akan digantikan oleh partai lainnya di hasil Pemilu 2024 nanti? 

(Litbang Kompas/RNA)