Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi: Devisa Melonjak Naik

Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi: Devisa Melonjak Naik

Jumlah Devisa Indonesia dari Sektor Pariwisata

amCharts 4
Jumlah Devisa Indonesia dari Sektor PariwisataMiliar US Dollar ($)100%Chart created using amCharts library


Indonesia, dengan keindahan alamnya yang menakjubkan dan keragaman budayanya, telah lama menjadi tujuan impian bagi wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Namun, seperti yang dialami banyak negara di seluruh dunia, sektor pariwisata Indonesia menghadapi tantangan berat akibat pandemi Covid-19 yang melanda pada awal tahun 2020.

Tantangan terbesar yang dihadapi adalah penurunan drastis dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Data menunjukkan bahwa kunjungan wisman anjlok hingga 74,83 persen menjadi 4,05 juta kunjungan pada tahun 2020, dan terus menurun menjadi hanya 1,56 juta kunjungan pada tahun 2021. Hal ini berdampak langsung pada penurunan nilai devisa dari sektor pariwisata, yang turun drastis dari 16,91 miliar dollar AS di tahun 2019 menjadi hanya 0,54 miliar dollar AS di tahun 2021.

Namun, dengan langkah-langkah pengendalian pandemi dan pembukaan perjalanan antar negara secara bertahap di awal tahun 2022, sektor pariwisata Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat. Jumlah kunjungan wisman kembali meningkat, mencapai 5,9 juta kunjungan dengan nilai devisa sebesar 7,03 miliar dollar AS pada tahun 2022.

Pemulihan ini berlanjut dengan cepat pada tahun 2023, di mana jumlah kunjungan wisman melonjak menjadi 11,7 juta kunjungan, dengan nilai devisa mencapai 14 miliar dollar AS. Meskipun belum mencapai kembali ke level sebelum pandemi yang mencapai nilai devisa 16,91 miliar dollar AS di tahun 2019. Tren positif ini memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya bagi para pelaku usaha di bidang pariwisata.

Penyumbang utama dari lonjakan ini adalah beragamnya daya tarik pariwisata Indonesia, mulai dari keindahan alamnya yang menakjubkan, kekayaan budayanya yang memikat, hingga keramahan masyarakatnya. Destinasi seperti Bali, Yogyakarta, dan Pulau Komodo menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Dengan terus meningkatnya kunjungan wisman, diharapkan bahwa sektor pariwisata Indonesia akan terus memperkuat kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. 

Dengan demikian, melalui upaya bersama antara pemerintah, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat, Indonesia dapat terus menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan global, sambil tetap memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat. (Litbang Kompas/SNT)

  1. Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
  2. Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
  3. Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
  4. Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.

Suggestion