Pilgub Kaltara di Kala Pandemi Covid-19

Kalimantan Utara (Kaltara) secara resmi dibentuk pada tanggal 25 Oktober 2012, Ibu kotanya berada di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Sebelum ditetapkan secara resmi menjadi provinsi, Kaltara masih menyatu dengan Kalimantan Timur. Kaltara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terletak di garis perbatasan negara.

Kaltara pertama kali menyelenggarakan pemilihan kepala daerah pada 2015. Pilkada ini diikuti dua paslon yakni Jusuf Serang Kasim berpasangan dengan Marthin Billa dan Irianto Lambrie berpasangan dengan Udin Hianggio. Pasangan Irianto Lambrie dan Udin Hianggio unggul dengan perolehan suara 53,03 persen ( 143.592 suara sah), sedangkan pasangan Jusuf Serang Kasim dan Marthin Billa memperoleh suara 46,97 persen ( 127.184 suara sah). Pasangan Irianto Lambrie dan Udin Hianggio ditetapkan menjadi gubernur dan wakil gubernur Kaltara periode 2016-2019. 

Pada Pilgub 2020 ruang persaingan sedikit berbeda dengan kontestasi politik pada 2015, karena kehadiran tiga paslon. Paslon tersebut diantaranya Zainal Arifin Paliwang-Yansen Tipa Padan, Irianto Lambrie-Irwan Sabri, dan Udin Hianggio-Undunsyah. 

Selain itu persamaannya, yakni ada perwakilan tokoh dari Malinau dan Tarakan. Pentingnya peran Malinau dan Tarakan dalam kontestasi dapat dilihat dari sudut pandang demografi dan geopolitik. Dari sisi demografi, Kota Tarakan menjadi magnet elektoral karena memiliki jumlah penduduk terbesar di Kaltara.

Persaingan perolehan suara pilgub ketiga paslon di lima wilayah berlangsung sangat sengit. Paslon  Zainal Arifin Paliwang-Yansen Tipa Padan berhasil unggul perolehan suara sah di tiga wilayah yakni Kabupaten Malinau 27,95 persen (24.754 suara sah) Kabupaten Bulungan 46,44 persen (32.758 suara sah), dan Kota Tarakan 48,82 persen (47.311 suara sah). 

Kemudian Irianto Lambrie-Irwan Sabri berhasil unggul perolehan suara di Kabupaten Nunukan sebesar 52,89 persen (49.253 suara sah), dan Udin Hianggio-Undunsyah berhasil unggul di Kabupaten Tana Tidung dengan perolehan sebesar 44,38 persen (47.311 suara sah). Pasangan Zainal Arifin Paliwang-Yansen Tipa Padan ditetapkan sebagai pemenang dalam Pilgub 2020. 

Pilgub dilaksanakan pada waktu pandemi covid-19 dengan diberlakukan pembatasan berinteraksi dikeramaian guna mengurangi serta pencegahan penularan virus korona.  Namun tingkat partisipasi pemilih cukup tinggi mencapai 75 persen dari jumlah pemilih yang sah. 

Hal menunjukkan kepedulian masyarakat dalam menentukan pilihan pemimpin Kaltara yang berkualitas untuk periode 2021-2024. Walaupun pelaksanaannya ditengah pandemi covid-19. Sebelumnya dikhawatirkan pelaksanaan pilgub ini bakal menjadi klaster baru penyebaran virus korona, namun proses pemungutan suaranya tetap dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19. Akankah pelaksanaan Pilkada mendatang bisa diikuti oleh 100 persen pemilih sah? 

(Litbang Kompas/RNA)