Pilkada NTB: Kekuatan Petahana Akan Diuji
Persentase Suara Pilkada NTB Tahun 2018
Nusa Tenggara Barat (NTB), terdiri dari dua pulau besar, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Kedua pulau ini memiliki karakteristik alam, sosial ekonomi, dan budaya masyarakat yang berbeda namun saling melengkapi. Meskipun Pulau Sumbawa memiliki wilayah yang lebih luas, namun penduduk Pulau Lombok dua kali lipat jumlahnya lebih banyak.
Sejarah politik di NTB sangat dipengaruhi oleh kaum ulama dan bangsawan. Tokoh ulama seperti Tuan Guru Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sangat
menonjol dalam dunia perpolitikan sejak tahun 1955 hingga awal 2000-an. Beliau
berperan dalam kemenangan Masyumi di beberapa pemilu awal dan kemudian
berpindah ke Partai Golkar, yang mencapai kejayaannya pada tahun 2000-an berkat
dukungannya.
Di NTB, gelar kebangsawanan diberikan dengan sebutan "Lalu"
atau "Haji Lalu" (HL), sedangkan gelar untuk ulama berupa sebutan
"Tuan Guru" atau "TGH" (Tuan Guru Haji).
Pada Pilkada 2008, Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB menetapkan Tuan
Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi-Badrul Munir sebagai gubernur-wakil gubernur
terpilih dengan perolehan 847.976 suara atau 38,84 persen. Pasangan ini diusung
oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang (PBB),
mengungguli tiga pasangan kandidat lainnya. Tingkat partisipasi pemilih
mencapai 75 persen dari sekitar 3 juta pemilih terdaftar.
Pada Pilkada 2013, Zainul Majdi kembali terpilih menjadi Gubernur
NTB, didampingi oleh Moh Amin sebagai wakilnya. Pasangan ini memperoleh
1.038.638 suara atau 44,36 persen dan didukung oleh beberapa partai besar
seperti Partai Demokrat, PPP, PAN, Gerindra, dan PKB.
Pada Pilkada 2018, Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah yang
didukung PKS dan Demokrat, terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur dengan
perolehan 811.945 suara atau 31,8 persen. Pasangan ini unggul di Kabupaten
Lombok Timur, Sumbawa, dan Sumbawa Barat. Setelah terpilih, mereka langsung
diminta Presiden Joko Widodo untuk memantau rehabilitasi dan rekonstruksi
dampak gempa bumi yang terjadi sebelum pemilihan.
Pilkada yang direncanakan akan diselenggarakan pada bulan November 2024,
telah memunculkan banyak tokoh sebagai bakal calon kepala daerah (bacakada) di
provinsi Bumi Gora ini. Beberapa tokoh tersebut antara lain, Gubernur NTB Lalu
Gita Ariadi, Eks Dubes RI untuk Turki (2018-2023) Lalu Muhammad Iqbal, Gubernur
petahana NTB Zulkieflimansyah yang biasa dipanggil Bang Zul, Bupati Lombok
Tengah Lalu Pathul Bahri, Ketua Dewan Pertimbangan Perindo NTB Sitti Rohmi
Djalilah, dan Ketua DPD Golkar NTB Mohan Roliskana.
Peluang industrialisasi pertanian, peternakan dan perikanan, menjadi
tantangan besar pemimpin selanjutnya. Surplus produksi pangan yang menjadi
modal NTB selama ini, diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi seluruh
masyarakatnya. Harapan besar terletak pada tokoh terbaik yang akan terpilih
untuk memimpin dan membawa NTB ke arah yang lebih baik di tahun-tahun
mendatang. (Litbang Kompas/SNT)
- Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
- Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
- Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
- Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.
Suggestion