Kandidat Potensial Pengganti Olly di Pilkada Gubernur Sulawesi Utara

Kandidat Potensial Pengganti Olly di Pilkada Gubernur Sulawesi Utara

Perolehan Suara Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara 2020

amCharts 4
Persentase Suara Pilkada Sulawesi Utara Tahun 202057.1%34.2%8.7%100%Chart created using amCharts library


Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) secara langsung oleh rakyat dilakukan pertama kali di tahun 2005. Sebelumnya pemilihan gubernur dan wakil gubernur dilakukan oleh DPRD. Terdapat 1.522.857 pemilih di sembilan kabupaten dan kota di Sulut dengan 3.570 tempat pemungutan suara (TPS).

Para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2005 itu sesuai nomor urut adalah calon Hengky Baramuli-DP Togas (Partai Demokrat, PKS & PKPI), AJ Sondakh-Aryanti Baramuli (Partai Golkar), Ferry Tinggogoy-Hamdi Paputungan (PKB dan gabungan partai), Sinyo Harry Sarundayang-Freddy Sualang (PDI-P), dan Wenny Warouw-Marhany Pua (Partai Damai Sejahtera/PDS).

Pasangan Sinyo Harry Sarundayang dan Freddy Harry Sualang yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ditetapkan sebagai calon gubernur/wakil gubernur terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Utara. Hasil rekapitulasi dari Sembilan kabupaten dan kota, Sarundayang dan Sualang meraih suara 448.325 suara (38,88 persen), diikuti pasangan Mayjen (Purn) Ferry Tinggogoy-Hamdi Paputungan dengan 240.919 suara (20,89 persen).

SH Sarundajang kembali memenangkan Pilkada 2010. Bersama pasangannya Djouhari Kansil, SH Sarundajang meraih 396.096 suara (32,02 persen). Pasangan nomor 4 ini diusung oleh Partai Demokrat, PPP, PAN, Barisan Nasional, dan PKPI.

Posisi kedua pasangan nomor 2, Stefanus Vreeke Runtu-Marlina Moha Siahaan (Partai Golkar) meraih 310.538 suara (25,17 persen). Urutan ketiga ditempati pasangan nomor 3, Elly Engelbert Lasut-Henny Wullur (PDS) dengan 273.198 suara (22,14 persen). Juru kunci pasangan nomor 1, Ramoy Markus Luntungan-Hamdi Paputungan (PDI-P) dengan 255.149 suara (20,68 persen). Total warga Sulut yang memberikan hak pilihnya sebanyak 1.268.197 orang.

Pada Pilkada 2015, pertama kalinya pilkada langsung dilaksanakan secara serentak di Sulut. Pasangan Olly Dondokambey dan Steven O.E Kandouw (PDI-P) memenangi 647.252 suara (51,41 persen). Pasangan ini unggul di 11 wilayah kabupaten/kota dari 15 wilayah kabupaten/kota di Sulut. Benny Jozua Mamoto dan David Bobihoe Akib (Golkar, PKS, & PKPI) di tempat kedua dengan 389.463 suara (30,94 persen). Posisi terakhir pasangan Maya Rumantir dan Glenny Kairupan (Gerindra & Demokrat) dengan perolehan 222.233 suara (17,65 persen). Total jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya di Sulut sebanyak 1.276.622 orang.

Olly Dondokambey terpilih kembali menjadi gubernur Sulut pada Pilkada 2020. Dengan pasangannya Steven O.E. Kandouw, Olly mendapatkan 821.503 suara (57,1 persen). Pasangan ini unggul di 12 wilayah kabupaten/kota dari 15 kab/kot di Sulut. Kandidat nomor 3 ini menang telak di Kabupaten Minahasa (70 persen) dan Minahasa Tenggara (72 persen). Christiany Eugenia Paruntu dan Sehan Salim Landjar di tempat kedua memperoleh 491.457 suara (34,2 persen). Vonnie Anneke Panambunan dan Hendry Corneles Mamengko Runtuwene di urutan terakhir dengan 125.627 suara (8,7 persen).

Pada Pilkada 2024 yang akan datang, beberapa kandidat potensial sudah digadang-gadang akan maju menjadi calon kepala daerah. Wakil gubernur petahana Steven O.E. Kandow dari PDI-P, Bupati Kepulauan Talaud Elly Engelbert Lasut dari Partai Demokrat, Jan Maringka dari Perindo, dan Carlo Tewu dari Nasdem, merupakan beberapa nama yang sudah muncul dan menunggu deklarasi partai pengusungnya.

Pilkada Sulut 2024 akan menjadi momen penting bagi masyarakat Sulut untuk memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan positif bagi provinsi mereka. Dengan masalah lingkungan, infrastruktur, transportasi, energi, dan birokrasi yang perlu diselesaikan. Pemimpin yang terpilih harus memiliki visi yang jelas dan komitmen yang kuat untuk memajukan Sulut ke arah yang lebih baik. Potensi sektor pertanian dan perikanan juga perlu dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat Sulut pun diharapkan akan menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi masa depan provinsi mereka.

(Litbang Kompas/SNT)

  1. Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
  2. Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
  3. Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
  4. Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.

Suggestion