Persaingan Popularitas Cagub-Cawagub di Pilkada Bali 2018

Persaingan Popularitas Cagub-Cawagub di Pilkada Bali 2018

Persentase Perolehan Suara Pilkada Bali 2018

amCharts 4
PERSENTASE PEROLEHAN SUARA PILKADA BALI 2018Koster - Tjok AceRai Mantra - Sudikerta100%Chart created using amCharts library


Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi yang ikut meramaikan penyelenggaraan pilkada serentak pada 2018. Pesta demokrasi untuk tingkat provinsi, kota, dan kabupaten diselenggarakan serentak secara nasional di seluruh Indonesia pada 27 Juni 2018.  Seluruh rakyat Indonesia yang telah mempunyai hak pilih berhak untuk memberikan suaranya dengan cara memilih langsung kepala daerahnya masing-masing. Begitu pula pemilih di Bali akan memilih gubernur dan wakil gubernur secara langsung.

Kontestasi pilkada Bali 2018 diikuti oleh dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur, yaitu I Wayan Koster yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati dan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang berpasangan dengan I Ketut Sudikerta. Pasangan Koster-Tjok Ace diusung oleh empat partai politik peraih kursi yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dengan dukungan sebanyak 27 kursi di DPRD. Pasangan tersebut juga didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sedangkan pasangan Rai Mantra - Sudikerta diusung oleh empat partai politik peraih kursi yaitu Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan dukungan sebanyak 28 kursi di DPRD. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo) juga mendukung pasangan ini.

Melihat komposisi dukungan kursi di DPRD sudah terlihat jelas persaingan sengit kedua pasangan calon kepala daerah tersebut untuk mencuri simpati pemilih di Bali. Di sini terlihat pula persaingan antara dua partai politik besar yang siap mendukung masing-masing pasangan yaitu PDIP dan Partai Golkar. Dalam sejarah pemilu di Bali, memang hanya dua partai politik tersebut yang selalu unggul hampir di semua wilayah kabupaten/kota di provinsi dengan julukan pulau seribu pura ini. Pada era Orde Baru, Partai Golkar selalu mendominasi perolehan suara dan menjadi parpol pemenang pemilu. Keadaan berbalik ketika memasuki Orde Reformasi di mana PDI-P yang selalu mendominasi. Selain itu, popularitas masing-masing calon yang sudah menempati posisi strategis di kancah perpolitikan di Provinsi Bali ikut mendukung hal itu. I Wayan Koster adalah anggota DPR sejak 2004 dan Tjok Ace adalah Bupati Gianyar periode 2008-2013. Rai Mantra adalah Wali Kota Denpasar selama tiga periode (2008-2010, 2010-2015, dan 2015-2018) dan Sudikerta adalah Wakil Gubernur Bali.

Penyelenggaraan pilkada di Pulau Dewata ini menghasilkan kemenangan pasangan Koster-Tjok Ace. Rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh KPU pasangan Koster-Tjok Ace unggul dengan perolehan suara sebanyak 1.213.075 atau 57,68 persen, sedangkan pasangan Rai Mantra - Sudikerta mengantongi suara sebanyak 889.930 atau 42,32 persen. Pasangan Koster-Tjok Ace menang di enam kabupaten yaitu Buleleng sebanyak 220.923 suara atau 69,09 persen, Tabanan sebanyak 199.384 suara atau 68,14 persen, Badung sebanyak 210.175 suara atau 74,94 persen, Gianyar sebanyak 186.076 suara atau 64,76 persen, Jembrana sebanyak 81.783 suara atau 52,91 persen, dan Bangli sebanyak 96.327 suar atau 66,32 persen. Sementara pasangan Rai Mantra-Sudikerta hanya unggul di tiga kabupaten yaitu Klungkung sebanyak 81.232 suara atau 67,20 persen, Karangasem sebanyak 132.795 suara atau 59,37 persen, dan Kota Denpasar sebanyak 190.534 suara atau 68,44 persen. Koster dan Tjok Ace dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur oleh Presiden Joko Widodo di Istana negara, Jakarta pada 5 September 2018.

Untuk pilkada 2024 nanti, kita lihat dinamika politik Bali akan seperti apa. Apakah pasangan yang diusung PDI-P masih akan tetap unggul? Hal ini mengingat pada pemilu lalu, meskipun Bali masih menjadi basis kekuatan PDI-P, namun terjadi penurunan perolehan suara parpol berlambang banteng bermoncong putih ini. (Litbang Kompas/AAN)

  1. Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
  2. Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
  3. Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
  4. Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.

Suggestion