Anak Penerima Imunisasi Dasar Lengkap Meningkat

Anak Penerima Imunisasi Dasar Lengkap Meningkat

Persentase Anak Umur 12-23 Bulan yang Menerima Imunisasi Dasar Lengkap 2014-2023

amCharts 4
Anak Umur 12-23 Bulan Penerima Imunisasi Dasar LengkapTotal Persentase (%)100%Chart created using amCharts library

Imunisasi dapat melindungi anak dari paparan berbagai penyakit berbahaya. Namun untuk memastikan setiap anak di Indonesia menerima imunisasi terutama imunisasi dasar lengkap masih perlu kerja keras dan kerja bersama beberapa pihak. Karena jika terdapat anak yang belum menerima imunisasi dasar lengkap, berisiko tinggi untuk terinfeksi penyakit yang harusnya bisa dicegah dengan imunisasi.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, imunisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Pemerintah memfasilitasi pelayanan imunisasi yang diberikan secara rutin pada bayi dan anak meliputi imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar lengkap adalah imunisasi dasar yang diterima setiap anak umur 12-23 bulan dan meliputi satu kali imunisasi Bacille Calmette-Guérin (BCG), tiga kali imunisasi polio, tiga kali imunisasi DPT, tiga kali imunisasi hepatitis B dan satu kali imunisasi campak.

Data Badan Pusat Statistik, persentase pemberian imunisasi dasar lengkap kepada anak umur 12-23 bulan tertinggi pada 2016 yakni sebesar 66,44 persen. Provinsi Bali menjadi wilayah yang memiliki anak berumur 12-23 bulan menerima Imunisasi Dasar Lengkap tertinggi pada 2016 yakni 86,59 persen. 

Persentase pemberian imunisasi dasar lengkap meningkat 12.41 persen dalam empat tahun terakhir. Adapun persentase terendah terjadi pada 2020 yakni sebesar 51,17 persen.  Persentase anak yang menerima imunisasi dasar lengkap pada 2023 turun 2,68 persen dibandingkan pada 2016. 

Penurunan tersebut diakibatkan oleh pandemi covid-19, karena adanya kekhawatiran anak terpapar virus covid-19 apabila harus mendatangi fasilitas kesehatan untuk melakukan imunisasi. Para orang tua memilih untuk menunda pemberian imunisasi selama pandemi covid-19. 

Adapun di Aceh, penerima imunisasi dasar lengkap terendah yakni sebesar 24,79 persen. Posisi di atasnya Sumatera Barat sebesar 39,12 persen dan Sumatera Utara sebesar 41,04 persen. Faktor penyebab rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap, di antaranya faktor pengetahuan, kepercayaan, peran petugas kesehatan, dan kader kesehatan setempat yang masih kurang.

Yogyakarta memiliki persentase tertinggi pemberian imunisasi dasar lengkap yakni sebesar   84,50 persen. Kesuksesan ini merupakan hasil partisipasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dasar lengkap bagi anak umur 12-23 bulan.  Kemudian diikuti Bali sebesar 81,65 persen dan Jawa Timur sebesar 75,41 persen. 

Rincian jenis imunisasi persentase anak umur 12-23 bulan tertinggi  pada 2023 adalah penerima imunisasi Bacille Calmette-Guérin (BCG) sebesar 90,86 persen, kemudian imunisasi Hepatitis B sebesar 86,99 persen, imunisasi polio sebesar 88,61 persen, imunisasi DPT sebanyak tiga kali sebesar 88,31 persen, dan imunisasi campak sebesar 75,36 persen. 

(Litbang Kompas/RNA)

  1. Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
  2. Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
  3. Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
  4. Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.

Suggestion