![Komitmen Nasionalis Kalimantan Tengah yang Tinggi](https://assets.kompasdata.id/data/statistic/preview/2024/01/1706588539Screen Shot 2024-01-30 at 11.21.43.png)
Komitmen Nasionalis Kalimantan Tengah yang Tinggi
Perubahan Peta Politik di Provinsi Kalimantan Tengah
Pada Pemilu 1971-1997 Kalimantan Tengah berada
dalam pengusaan partai Golongan Karya (Golkar). Kemenangan selalu diperoleh Partai
berlambang Pohon Beringin di Kalteng sehingga partai ini selalu mendapat jatah kursi
di DPR Pusat. Namun, pada era reformasi yaitu Pemilu 1999 warna kuning yang
sebelumnya mendominasi berubah menjadi warna merah. Nasionalis sudah terpatri
di Kalteng, walau terjadi perubahan partai pemenang namun tetap partai
nasionalis yang menang.
Pemilu 1999 tidak lagi
merupakan masa kejayaan Partai Golkar di Kalimantan Tengah (Kalteng). Dari enam kabupaten kota (kabkot) di Kalteng
saat itu, 4 kabupaten di kuasai PDI Perjuangan dan dua kabupaten masih dipegang
partai Golkar. PDI Perjuangan ini berhasil menguasai suara di Kabupaten
Kotawaringin Timur (40%), Kapuas (31%), Barito Utara (40,1%), dan Kota
Palangkaraya (39,5%). Partai Golkar hanya di menang di kabupaten Kotawaringin
Barat (36%) dan Barito Selatan (35,1%).
Pada Pemilu 2004
Partai Golkar seperti tersadar dan mengerahkan kekuatannya. Pada tahun 2002 terjadi
pemekaran dari enam kabupaten menjadi empatbelas kabupaten kota. Partai Golkar
berhasil merebut dan menancapkan bendera kemenangan di sembilan kabkot yaitu
Kotawaringin Barat (43,4%), Kotawaringin Timur (27,3%), Kapuas (19%), Barito
Selatan (23,9%), Barito Utara (22,1%), Sukamara (32,3%), Lamandau (46,2%), Pulang
Pisau (31,3%), dan Barito Timur (26,7%). PDI Perjuangan menang di lima kabkot
yaitu Seruyan (26,2%), Katingan (26,3%), Gunung Mas (37,5%), Murung Raya (27,8%),
dan Kota Palangkaraya (20,8%). Tetap nasionalis terpegang teguh di Kalteng.
PDI Perjuangan
berhasil menguasai hampir seluruh Kabupaten Kota di Kalimantan Tengah di Pemilu
2009 hanya tersisa Kabupaten Pulang Pisau yang masih di genggam Partai Golkar dengan
perolehan suara sebanyak 21%. Partai berkepala banteng ini berhasil meraih
suara terbanyak di Seruyan (39,7%), Gunung Mas (35,4%), dan Murung Raya (32%).
Pada Pemilu 2014 kekuatan
PDI Perjuangan masih sama. Walaupu partai PDIP berhasil mengambil alih
Kabupaten Pulang Pisau namun Kabupaten Sukamara lepas dan dikuasai Partai
Gerindra dengan perolehan suara 17,3%.
Kekuatan PDI
Perjuangan melemah di Pemilu 2019 karena kembali dua kabupaten lepas dari genggaman
walau Kabupaten Sukamara berhasil dikuasai
kembali. Dua Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Kapuas yang berhasil direbut Partai
Nasdem (36,3%) dan Kabupaten Barito Timur yang berhasil dikuasai Partai
Demokrat (27,5%). PDI Perjuangan semakin kuat dibeberapa kabupaten seperti di
Kabupaten Murung Raya yang berhasil mengumpulkan suara sebanyak 50,3% dan
Gunung Mas sebanyak 45,2%.
Peta ideologi Kalimantan
Tengah terlihat jelas nasionalis sejak awal walau partai politik berubah. Komitmen
Nasional di Kalimantan Tengah tidak terlepas dari sejarah yang berkaitan erat
dengan Presiden Soekarno. Provinsi Kalimantan Tengah berpisah dari provinsi
Kalimantan Selatan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1957. Namun,
kita lihat Bumi Tambun Bungai di Pemilu 2024 apakah Nasionalis akan berpegang
teguh pada semboyan Kalteng yaitu Isen
Mulang artinya Pantang Mundur.
(Litbang Kompas/YRM)
- Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
- Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
- Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
- Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.
Suggestion