Komitmen Nasionalis Kalimantan Tengah yang Tinggi

Komitmen Nasionalis Kalimantan Tengah yang Tinggi

Perubahan Peta Politik di Provinsi Kalimantan Tengah

amCharts 4
GOLKARPDI-PPDI-PGOLKARPDI-PGOLKARGOLKARGOLKARGOLKARGOLKARGOLKARGOLKARGOLKARGOLKARPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PGOLKARPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PGERINDRAPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PNASDEMPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PDEMOKRATPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PPDI-PFrom LAMANDAU to KOTAWARINGIN BARATUse up and down arrows to move selectionTo LAMANDAUUse up and down arrows to move upper selectionFrom KOTAWARINGIN BARATUse up and down arrows to move lower selectionUse TAB select grip buttons or up and down arrows to change selectionPartai PemenangPeta Ideologi100%Chart created using amCharts library


Pada  Pemilu 1971-1997 Kalimantan Tengah berada dalam pengusaan partai Golongan Karya (Golkar). Kemenangan selalu diperoleh Partai berlambang Pohon Beringin di Kalteng sehingga partai ini selalu mendapat jatah kursi di DPR Pusat. Namun, pada era reformasi yaitu Pemilu 1999 warna kuning yang sebelumnya mendominasi berubah menjadi warna merah. Nasionalis sudah terpatri di Kalteng, walau terjadi perubahan partai pemenang namun tetap partai nasionalis yang menang.

Pemilu 1999 tidak lagi merupakan masa kejayaan Partai Golkar di Kalimantan Tengah (Kalteng).  Dari enam kabupaten kota (kabkot) di Kalteng saat itu, 4 kabupaten di kuasai PDI Perjuangan dan dua kabupaten masih dipegang partai Golkar. PDI Perjuangan ini berhasil menguasai suara di Kabupaten Kotawaringin Timur (40%), Kapuas (31%), Barito Utara (40,1%), dan Kota Palangkaraya (39,5%). Partai Golkar hanya di menang di kabupaten Kotawaringin Barat (36%) dan Barito Selatan (35,1%).

Pada Pemilu 2004 Partai Golkar seperti tersadar dan mengerahkan kekuatannya. Pada tahun 2002 terjadi pemekaran dari enam kabupaten menjadi empatbelas kabupaten kota. Partai Golkar berhasil merebut dan menancapkan bendera kemenangan di sembilan kabkot yaitu Kotawaringin Barat (43,4%), Kotawaringin Timur (27,3%), Kapuas (19%), Barito Selatan (23,9%), Barito Utara (22,1%), Sukamara (32,3%), Lamandau (46,2%), Pulang Pisau (31,3%), dan Barito Timur (26,7%). PDI Perjuangan menang di lima kabkot yaitu Seruyan (26,2%), Katingan (26,3%), Gunung Mas (37,5%), Murung Raya (27,8%), dan Kota Palangkaraya (20,8%). Tetap nasionalis terpegang teguh di Kalteng.

PDI Perjuangan berhasil menguasai hampir seluruh Kabupaten Kota di Kalimantan Tengah di Pemilu 2009 hanya tersisa Kabupaten Pulang Pisau yang masih di genggam Partai Golkar dengan perolehan suara sebanyak 21%. Partai berkepala banteng ini berhasil meraih suara terbanyak di Seruyan (39,7%), Gunung Mas (35,4%), dan Murung Raya (32%).

Pada Pemilu 2014 kekuatan PDI Perjuangan masih sama. Walaupu partai PDIP berhasil mengambil alih Kabupaten Pulang Pisau namun Kabupaten Sukamara lepas dan dikuasai Partai Gerindra dengan perolehan suara  17,3%.

Kekuatan PDI Perjuangan melemah di Pemilu 2019 karena kembali dua kabupaten lepas dari genggaman walau Kabupaten Sukamara  berhasil dikuasai kembali. Dua Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Kapuas yang berhasil direbut Partai Nasdem (36,3%) dan Kabupaten Barito Timur yang berhasil dikuasai Partai Demokrat (27,5%). PDI Perjuangan semakin kuat dibeberapa kabupaten seperti di Kabupaten Murung Raya yang berhasil mengumpulkan suara sebanyak 50,3% dan Gunung Mas sebanyak 45,2%.

Peta ideologi Kalimantan Tengah terlihat jelas nasionalis sejak awal walau partai politik berubah. Komitmen Nasional di Kalimantan Tengah tidak terlepas dari sejarah yang berkaitan erat dengan Presiden Soekarno. Provinsi Kalimantan Tengah berpisah dari provinsi Kalimantan Selatan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1957. Namun, kita lihat Bumi Tambun Bungai di Pemilu 2024 apakah Nasionalis akan berpegang teguh pada semboyan Kalteng yaitu Isen Mulang artinya Pantang Mundur.

(Litbang Kompas/YRM)

  1. Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
  2. Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
  3. Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
  4. Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.

Suggestion