Pertumbuhan Startup di Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Digital

Pertumbuhan Startup di Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Digital

Lokasi StartUp di Indonesia

amCharts 4
Lokasi StartUp di Indonesia481115938561595150483834271513119100%Chart created using amCharts library


Pandemi Covid-19 yang mendera sejak tahun 2020 tidak hanya mengubah pola hidup masyarakat, tetapi juga mendorong transformasi besar-besaran di berbagai sektor industri, terutama dalam ranah digital. Indonesia, sebagai salah satu negara yang tengah mengalami perkembangan pesat dalam industri kreatif digital, melihat pandemi sebagai tantangan sekaligus peluang bagi para pelaku startup di negeri ini.

Pandemi memaksa seluruh kegiatan offline untuk beralih ke ranah online dengan pemanfaatan teknologi digital. Dari pendidikan hingga hiburan, semuanya menjadi tergantung pada teknologi digital. Hal ini menjadi batu loncatan bagi pelaku industri kreatif digital, termasuk usaha rintisan atau startup, untuk terus berinovasi dan memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan pertumbuhan signifikan dalam industri kreatif digital, dengan startup yang menjamur di berbagai daerah. Meski masih perlu mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat (78 ribu-an startup) dan India (16 ribu-an startup), Indonesia terus menunjukkan potensi yang besar dengan 2.566 startup pada akhir Januari 2024.

Data dari Mapping & Database Startup Indonesia 2021 menunjukkan bahwa startup Indonesia tersebar di berbagai kota besar, seperti Jabodetabek, Malang, Bandung, Yogyakarta, Makassar, hingga Pekanbaru. Jakarta dan sekitarnya menjadi pusat utama dengan 481 startup, diikuti oleh Malang (115 startup) dan Bandung (93 startup).

Bidang usaha startup Indonesia juga semakin beragam. Terbesar adalah bidang umum (32,7%), diikuti oleh content creator (16,5%), e-commerce (14,6%), fintech (8,5%), digital tourism (7%), edutech (6,4%), media (4,9%), healthtech (3,2%), game developer (2,6%), agrotech (2,1%), dan digital logistic (1,48%). Ini mencerminkan keberagaman solusi yang ditawarkan oleh startup di Indonesia.

Dalam hal skala usaha, sebagian besar startup beroperasi dalam skala mikro (48,1%), diikuti oleh skala kecil (28,2%), skala menengah (18,5%), dan sisanya skala besar (5,2%). Menariknya, sebagian besar startup memiliki jumlah karyawan kurang dari 50 orang (72,5%), yang menunjukkan bahwa startup di Indonesia masih dominan dalam skala kecil.

Profil karyawan startup Indonesia juga menarik, dengan sebagian besar adalah Gen Z (49,6%) yang berusia 17-25 tahun, diikuti oleh Gen Y (46,9%) yang berusia 26-39 tahun, dan sisanya Gen X (3,5%) yang berusia di atas 40 tahun.

Situasi ini menciptakan peluang besar bagi mereka yang ingin berinvestasi dan berbisnis di industri digital Indonesia. Namun, untuk berhasil, pendiri dan pelaku bisnis startup perlu memiliki karakter yang kuat, termasuk kemampuan untuk beradaptasi, inovatif, komitmen, sabar, ulet, dan mampu membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak terkait.

Harapan kedepannya adalah agar startup di Indonesia terus tumbuh, berkembang, dan membawa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan semangat inovasi dan kerjasama yang kuat, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara maju yang sejahtera melalui kontribusi positif dari para pelaku industri startup. Semoga visi ini dapat terwujud di masa depan. (Litbang Kompas/SNT)

  1. Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
  2. Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
  3. Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
  4. Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.

Suggestion