Kualitas Udara Indonesia Terburuk di Asia Tenggara

Kualitas Udara Indonesia Terburuk di Asia Tenggara

Kualitas Udara Negara Asia Tenggara periode 2019-2022 (µgram/m3 )

amCharts 4
KUALITAS UDARA NEGARA ASIA TENGGARA PERIODE 2019-20222019202020212022100%Chart created using amCharts library


Polusi udara terus menjadi persoalan lingkungan terbesar yang berisiko terhadap kesehatan yang belum terselesaikan hingga saat ini. Polusi udara berdampak pada kesehatan masyarakat, karena kualitas udara saat ini yang jauh dari ambang batas aman ketentuan WHO. 

Standar pedoman tahunan particulate matter (PM) 2,5 sebesar 5 mikrogram per meter kubik (µgram /m3 ), sedangkan batas harian pada titik 15 µgram/m3 yang telah ditetapkan oleh WHO. Kedua pedoman ini menggambarkan risiko paparan polusi udara, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

PM2.5 adalah polusi partikel halus atau polutan berbahaya yang diketahui dapat melemahkan resistensi terhadap penyakit pernapasan dan dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru serta penyakit jantung. Kelompok yang terus-menerus terekspos dengan udara buruk rentan mengalami gangguan kesehatan, mulai dari mengidap penyakit asma, kanker, paru-paru, jantung, hingga mengalami kematian.

Hasil pencatatan IQAir tahun 2022, Indonesia menduduki peringkat pertama dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara, dengan besaran 30,4 µgram/m3 per hari.  Angka itu enam kali lipat lebih tinggi dari standar ideal WHO. Kemudian peringkat kedua yakni Negara Laos dengan konsentrasi kualitas udara sebesar 27,6 µgram/m3, Vietnam (27,2 µgram/m3), Myanmar (24,3 µgram/m3), Thailand (18,1 µgram/m3), Malaysia (17,7 µgram/m3), Filipina (14,9 µgram/m3), Singapura (13,3 µgram/m3), dan Kamboja (8,3 µgram/m3).

Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah menurun sebesar 21.3 µgram/m3, diibandingkan dengan tahun 2019, meski ada perbaikan tingkat konsentrasi kualitas udara, tetapi Indonesia masih menduduki posisi sebagai negara dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara. Kamboja menjadi negara dengan kualitas udara terbaik di kawasan Asia Tenggara, dengan tingkat konsentrasi 8.3 µgram/m3 per hari. Angka tersebut tidak begitu jauh melampaui dari standar yang telah ditetapkan oleh WHO. 

Kualitas udara secara keseluruhan negara-negara di Asia Tenggara mengalami perbaikan karena konsentrasinya menurun dibandingkan tahun 2021. Terdapat tujuh negara yang mengalami penurunan konsentrasi kualitas udara mulai dari 0.5 hingga 11,5 µgram/m3 yakni Singapura, Filipina, Myanmar, Thailand, Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Kamboja. Sedangkan Vietnam dan Laos menjadi negara dengan kualitas udara memburuk karena mengalami kenaikan konsentrasi polutannya.

(Litbang Kompas/RNA)
  1. Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
  2. Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
  3. Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
  4. Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.

Suggestion