
Penguasaan Dua Partai Besar di Kalimantan Barat
Perubahan Peta Politik di Provinsi Kalimantan Barat
Di Kalimantan Barat,
pergeseran Partai Pemenang Pemilu terlihat sejak pemilu 1971 hingga saat ini. Pada masa Orde Baru, Partai Golkar
selalu mendominasi dengan meraih posisi nomor satu sebagai partai pemenang di
provinsi Seribu Sungai ini. Begitu pula di era Reformasi, perubahan tidak
terlalu signifikan, karena Golkar tetap menjadi pemenang dan memperoleh suara
terbanyak di Kalbar. Namun, mulai dari Pemilu 2009 hingga 2019, terjadi
perubahan signifikan, di mana PDI Perjuangan yang sebelumnya berada di posisi kedua
berhasil naik ke posisi pertama.
Pada Pemilu 1999
banyak partai baru bermuculan namun partai Golkar tetap meraih kemenangan di
Kalimantan Barat dengan meraih suara 29,4 persen. Posisi kedua di tempati PDI
Perjuangan dengan perolehan suara 23,3 persen dan posisi ketiga diduduki oleh
PPP dengan 12,2 persen suara. Partai Golkar menang di enam kabupaten kota di
Kalbar. Perolehan suara Golkar tertinggi diraih oleh Kabupaten Ketapang sebesar 37,5%. Sementara, PDI Perjuangan menang telak di
Kabupaten yang menjadi kantong PDI Perjuangan yaitu Kabupaten Bengkayang dengan
perolehan suara 33,9% dan Kota Pontianak 29,2% suara.
Pada Pemilu 2004 tidak
berbeda dengan pemilu sebelumnya Golkar tetap menjadi Partai Pemenang di
Provinsi Kalimantan Barat. Pada Pemilu 2004 telah terjadi penambahan tiga
kabupaten dan satu kota yaitu kabupaten Landak, Kabupaten Sekadau, Kabupaten
Melawi, dan Kota Singkawang. Golkar tetap unggul di sembilan
kabupaten, dengan Kabupaten Ketapang tetap sebagai wilayah dengan dukungan
terbanyak, mencapai 37,5%. Golkar juga berhasil meraih suara di Kota Pontianak
dengan persentase 22,9%, sementara PDI Perjuangan yang sebelumnya menang di
kota ini hanya mendapatkan 13,1% suara.
Pemilu 2009 PDI P berhasil mencuri
kemenangan dari Golkar di tujuh kabupaten. Begitu juga dengan Demokrat yang
berhasil menang di Mempawah dan Kota Pontianak. Partai Amanat Nasional pun
berhasil mengambil kemenangan dari Golkar di Melawi.
Pada Pemilu 2014 dan
2019 perubahan warna politik Kalimantan Barat mulai lebih jelas, dengan perubahan dari dominasi kuning (Golkar) menjadi dominasi merah (PDI
Perjuangan). Kabupaten Ketapang
yang sebelumnya sebagai peraih suara terbesar untuk Partai Golkar berubah
menjadi penyumbang suara partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri. Pada pemilu
2019 ada dua kabupaten yang belum dikuasai oleh PDI Perjuangan, salah satunya
yaitu Kabupaten Kayong Utara yang belum pernah PDIP menang di kabupaten pecahan
Ketapang ini.
DI Kalimantan Barat, kemenangan partai cenderung hanya dicapai oleh dua partai besar, yaitu
Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Peta ideologi di Kalbar tetap bersifat nasionalis, meskipun partai yang
menang berubah. Pada pemilu 2024, masih menjadi pertanyaan apakah arah politik
ini akan tetap nasionalis dengan partai yang sama atau mengalami perubahan.
Semua partai politik bekerja keras untuk mewarnai perpolitikan di Kalbar, dan
kita akan melihat hasilnya pada di
2024.
(Litbang Kompas/YRM)
- Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
- Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
- Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
- Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.
Suggestion