Perubahan Politik Partai Amanat Nasional Menuju Pemilu 2024

Partai Amanat Nasional (PAN) merupakan salah satu partai yang lahir di era reformasi 1998. Pada pemilu 1999, Partai Amanat Nasional mampu merebut simpati pemilih Indonesia dengan perolehan suara 7,11 person. Akan tetapi, perjalanan Partai Amanat Nasional dalam dunia perpolitikan Indonesia cenderung turun di pemilu-pemilu selanjutnya.

Partai Amanat Nasional tidak terlepas dari sosok Amien Rais sebagai ketua umum sekaligus pendiri partai yang dideklarasikan pada 23 Agustus 1998 di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Pendirian Partai Amanat Nasional oleh sejumlah tokoh gerakan reformasi yang tergabung dalam Majelis Amanat Rakyat. 

Majelis Amanat Rakyat merupakan organisasi yang mewadahi berbagai organisasi atau perorangan yang berkomitmen terhadap gerakan reformasi di Indonesia. PAN merupakan partai terbuka yang berbasis massa islam berorientasi pada pembangunan politik berbasis modernitas. 

Perolehan suara PAN pada pemilu 1999 sebesar 7.504.900 atau 7,11 persen dari suara pemilih yang sah.  Meskipun perolehan suara belum memuaskan, namun partai ini berhasil masuk kedalam partai lima besar dari 48 partai yang ikut berpartisipasi.  Perolehan suara pada pemilu 2004, PAN turun lagi sebesar 0,67 persen dibandingan dengan pemilu 1999. 

Kembali lagi perolehan suara PAN turun pada pemilu 2009 sebesar 0,41 persen. Masalah kepemimpinan menjadi salah satu faktor internal yang menyebabkan terus turunnya perolehan suaranya. Dimana PAN kehilangan figur pemimpin saat M Amien Rais lengser dari kursi ketua umum partai. Partai ini butuh figur pemimpin yang popular di kalangan masyarakat, agar bisa menyelamatkan suara dukungan di masyarakat.

Angin segar mulai menghampiri PAN di Pemilu 2014, karena perolehan suara naik menjadi 7,57 persen atau naik sekitar 1,54 persen. Namun kegembiraan tersebut tidak berlangsung lama, karena pemilu 2019 perolehan suaranya turun 0,73 persen menjadi 6,84 persen. 

PAN mengukir sejarah baru, semenjak dipimpin oleh Zulkifli Hasan untuk periode 2020-2025. Zulkifli Hasan melakukan perubahan yang paling mencolok adalah sosok Amien Rais tidak ada lagi dalam jajaran. Ini akibat dari dampak dari konflik internal pada Kongres V Partai Amanat Nasional, dimana adanya perbedaan pilihan politik saat Pemilu Presiden 2019. 

Partai berlambang matahari itu memutuskan untuk memosisikan diri sebagai jembatan antara pemerintah dan para tokoh Islam yakni bergabung dengan pemerintah. Langkah ini diambil dalam rangka perjuangan politik untuk membawa kebaikan dan memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan keputusan tersebut,  PAN menargetkan dapat menambah perolehan suara pada Pemilu 2024 nanti.

(Litbang Kompas/RNA)