
Gempa Mematikan di Indonesia Selama 2022
Gempa Bumi di Wilayah Indonesia Tahun 2022
Secara geografis, kepulauan Indonesia
terletak di wilayah jalur cincin api atau ring
of fire. Cincin Api Pasifik yang berada di sepanjang Samudera Pasifik
menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung berapi dan sering mengalami gempa
bumi.
Gunung api aktif yang ada di Indonesia
sebanyak 127 gunung, yang merupakan terbanyak di dunia, dan jumlah korban jiwa
terbesar dilihat dari korban akibat letusan gunung berapi di Indonesia.
Menurut World Risk Index 2022, yang dikeluarkan
Universitas Bochum Jerman, dibandingkan dengan Turki yang baru mengalami gempa
bumi M 7,8 dengan korban jiwa lebih dari 41.000 jiwa, Indonesia jauh lebih
rentan. Indeks yang mengukur ketangguhan negara terhadap bencana ini menilai
Indonesia dengan skor risiko 41,46 yang merupakan peringkat ketiga tertinggi di
dunia setelah Filipina (46,82) dan India (42,31). Sementara Turki memiliki skor
16,23.
Tingginya risiko bencana di Indonesia
disebabkan lemahnya kapasitas dalam mitigasi, terutama karena buruknya kualitas
bangunan, dan pengetahuan warga tentang penyelamatan diri saat terjadi bencana.
Dalam kurun waktu satu tahun di tahun 2022, ada 10.792 total gempa bumi yang
terjadi di Indonesia. Selama tahun 2022, gempa terbanyak terjadi di bulan
Januari dengan total gempa 1.329, dan paling sedikit ada di bulan Agustus 2022,
sebesar 578 gempa bumi.
Di tahun 2022 itu, jumlah kejadian gempa di
bawah M 5 ada 10.587 gempa, sedangkan yang sebesar M 5 atau lebih ada 205
gempa. Sedangkan gempa yang dirasakan ada 807 gempa, dengan 22 gempa yang
merusak. Dari 22 gempa yang merusak, ada 3 gempa yang mengakibatkan korban
jiwa. Dua gempa yang menyebabkan korban jiwa terbesar adalah gempa bumi di
Pasaman Barat pada 25 Februari 2022 yang berkekuatan M 6,2 yang menyebabkan 2.226
rumah rusak dan 25 orang meninggal dunia, dan gempa bumi di Cianjur pada 21
November 2022 yang mengakibatkan sekitar 53 ribu rumah rusak berat dan 334
orang meninggal dunia.
Untuk menghadapi risiko bencana alam di
Indonesia, beberapa langkah mitigasi bencana dapat dilakukan warga dengan
dukungan pemerintah. Di antaranya, membangun rumah dengan arsitektur tahan
gempa, memiliki emergency kit, dan
mensosialisasikan kesiap-siagaan bencana dengan simulasi gempa di
sekolah-sekolah, kantor-kantor dan instansi-instansi pemerintahan. Setelah mengikuti simulasi gempa bumi dan
memiliki emergency kit, diharapkan antisipasi
yang dilakukan masing-masing individu dapat meminimalisir korban akibat bencana
tersebut. Dan korban yang masih hidup, diharapkan dapat bertahan beberapa hari
dengan emergency kit, hingga bantuan
datang.
(Litbang Kompas/SNT)
- Penggunaan materi wajib mencantumkan kredit dengan format: ‘Kompas/Nama Penulis’.
- Materi tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
- Data/informasi yang tertera pada materi valid pada waktu dipublikasikan pertama kali, jika ada perubahan atau pembaruan materi oleh sumber di luar Kompas bukan tanggungjawab Kompas.
- Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjual-belikan materi tanpa persetujuan dari Kompas.
Suggestion