Pemilu 2019: Posisi Golkar di Kalsel Selalu Jadi Incaran

Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang cukup nyaman dijadikan rumah bagi Partai Golkar. Dalam setiap penyelenggaraan pemilu, partai berlambang pohon beringin ini selalu berhasil menguasai sebagian besar pemilih di setiap wilayah kota dan kabupaten. Pada Pemilu 2019, Partai Golkar berhasil mengumpulkan sebanyak 333.238 suara atau sekitar 17,05 persen dari total 1.954.194 suara. Pencapaian ini dibayangi oleh Partai PDI-Perjuangan yang hampir mendekati perolehan suara Partai Golkar, yaitu 326.391 suara atau 16,7 persen. Partai Golkar berjaya di lima wilayah kabupaten kota yaitu Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Utara, dan Kota Banjar Baru. PDI-P berkuasa di tiga kabupaten yaitu Tanah Laut, Kotabaru, Tanah Bumbu, dan satu kota di Kota Banjarmasin. Sisa suara terbagi untuk Partai Keadilan Sejahtera di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Partai Gerindra di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Partai Amanat Nasional di Kabupaten Tabalong, dan Partai Persatuan Pembangunan di Kabupaten Balangan.  

Walaupun bisa menguasai Provinsi Kalimantan Selatan, pencapaian Partai Golkar pada Pemilu 2019 ini bukan merupakan pencapaian yang maksimal. Pada pemilu sebelumnya yaitu Pemilu 2014, Partai Golkar meraih 486.314 suara atau sekitar 26,55 persen. Pada masa itu, Partai Golkar menguasai hampir seluruh wilayah kabupaten kota kecuali di Kabupaten Tanah Laut dikuasai PDI-P dan Kabupaten Tanah Bumbu dikuasai Partai Kebangkitan Bangsa.

Pada Pemilu 2009 Partai Demokrat membayangi perolehan suara Partai Golkar. Dengan perolehan suara Partai Demokrat sebanyak 227.955 atau 15,58 persen, partai ini menjadi pesaing terberat Partai Golkar yang memperoleh suara sebanyak 245.558 atau 16,78 persen. Sedangkan pada Pemilu 2004 Partai Golkar memperoleh suara sebanyak 323.298 atau 20, 76 persen dan pada Pemilu 1999 Partai Golkar memperoleh suara sebanyak 357.278 atau 24,04 persen.

Dengan pencapaian Partai Golkar menjadi yang tertinggi di Kalsel setiap penyelenggaraan pemilu, tentu dibutuhkan loyalitas pemilih agar partai ini tidak jatuh terpuruk. Strategi-strategi baru perlu dirancang agar Partai Golkar tetap berjaya di Pemilu 2024 nanti. (Litbang Kompas/AAN)