Libur Idul Adha ala Presiden dan Warga

Libur Idul Adha ala Presiden dan Warga

Nusantara

KOMPAS edisi 1 Juli 2023

Halaman: 11

Penulis: Nino Citra Anugrahanto; Abdullah Fikri Ashri

Libur Idul Adha ala Presiden dan Warga

Libur Idul Adha ala Presiden dan Warga

Presiden Joko Widodo mengisi libur Idul Adha dengan berjalan-jalan ke kawasan Malioboro, Yogyakarta. Sementara di Kuningan, Jawa Barat, warga juga bersukacita mendatangi tempat wisata saat libur panjang.

Warga bersorak-sorai menyambut Presiden Joko Widodo yang berjalan-jalan di trotoar sisi barat jalan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (29/6/2023) malam. Warga berebut bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia itu.

Entah itu wisatawan atau pedagang kaki lima, semuanya mencoba mendekati Presiden agar bisa sekadar bersalaman dan berfoto. Pengawal Presiden tampak kelabakan menghadapi kerumunan warga.

Hari itu, Presiden Jokowi menghabiskan waktu libur pada hari raya Idul Adha 1444 Hijriah di Kota Yogyakarta. Presiden menyempatkan diri berjalan-jalan di kawasan Malioboro.

Keluar dari Istana Kepresidenan Yogyakarta, sekitar pukul 20.50, Presiden naik mobil sedan hitam bernomor polisi B 1197 RFS. Bersama rombongan pengawal, ia langsung bergegas menuju kawasan Malioboro. Tempat Presiden menginap masih berada di kawasan wisata tersebut.

Kawasan Malioboro termasuk salah satu destinasi yang paling digandrungi wisatawan. Hampir setiap masa liburan, kawasan itu dipadati pelancong dari banyak daerah. Daya tariknya berupa trotoar yang lebar dengan desain yang indah. Wisatawan biasanya mengunjungi Malioboro hanya untuk sekadar duduk-duduk, berfoto, atau menyusuri lorong jalan pertokoan untuk mencari oleh-oleh.

Kawasan itu juga menjadi pilihan Presiden, yang malam itu berjalan-jalan santai di sisi barat Jalan Malioboro. Kamis malam itu, Malioboro dipadati wisatawan karena bertepatan dengan masa libur panjang di akhir pekan dalam perayaan Idul Adha 1444 Hijriah.

Sembari berjalan, sesekali Presiden berhenti. Ia menunjuk warga yang letaknya dekat untuk bisa berfoto. Kaus juga dilemparkannya kepada warga yang meneriakkan namanya. Sebagian warga lain mengangkat tangan tinggi-tinggi agar kaus itu bisa dilemparkan ke arah mereka.

Sepasang suami-istri asal Jepara, Jawa Tengah, yaitu Bagus (25) dan Erliana (25), termasuk warga yang beruntung memperoleh kaus dari Presiden. Sebenarnya tujuan mereka datang ke Yogyakarta untuk berlibur. Ia tak tahu bahwa Presiden juga tengah berlibur di daerah tersebut. Apalagi, keduanya bisa berada di satu destinasi yang sama.

”Tadi ada orang-orang seperti pengawal Presiden, kok, lari-lari. Saya tanya ada apa. Ternyata ada Pak Presiden. Saya juga langsung saja coba mendekat biar bisa melihat beliau,” kata Bagus.

Agar bisa mendapatkan kaus dari Presiden, Bagus dan istri sampai harus berjalan sejauh 500 meter mengikuti sang Kepala Negara. Awalnya, ia melihat kedatangan Presiden ketika masih berada di depan Malioboro Mall. Di titik itu, ia sudah coba berebut kaus, tetapi belum bisa memperolehnya. Ia baru bisa mendapat sepotong kaus berwarna hitam bergambar siluet wajah Presiden itu saat ikut berebut di trotoar seberang gerbang barat Kompleks Kepatihan.

”Senang sekali rasanya. Tidak membayangkan bisa bertemu beliau. Apalagi, beliau, kan, orang nomor satu di Indonesia,” ucap Bagus.

Selain berbagi kaus, Presiden juga memberi ”salam tempel” kepada sejumlah warga lain. Warga yang diberikan hadiah khusus itu terdiri dari pedagang kaki lima dan pedagang asongan. Mereka diajak bersalaman dengan Presiden sambil diberi amplop putih berisikan uang senilai Rp 300.000.

Salah seorang warga yang diberi amplop itu adalah Ali (26). Sehari-hari, ia bekerja sebagai pedagang asongan di kawasan wisata tersebut. Dagangannya ialah air mineral dan minuman kemasan lainnya. Keberadaan Presiden di Yogyakarta sudah diketahuinya sejak Rabu (28/6). Ia mengaku sudah menunggu-nunggu kesempatan bisa bertemu Presiden.

”Bisa bertemu beliau, jelas saya merasa senang dan bahagia. Kan, beliau itu RI 1. Tidak semua orang bisa ketemu. Itu rezeki buat saya. Kalau amplop dan lain-lainnya, itu bonus saja. Bisa bertemu saja saya sudah bahagia. Apalagi yang memberikan langsung Pak Presiden,” tutur Ali.

Bagi warga, kaus dan ”salam tempel” adalah bonus yang menambah kebahagiaan mereka di hari raya Idul Adha. Boleh jadi pengalaman itu akan menjadi kenangan khusus mereka di Yogyakarta.

Woodland

Libur panjang juga dimanfaatkan warga dari berbagai daerah untuk mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Di daerah itu tersebar destinasi wisata ”hit”, mulai dari berenang di kolam dekat persawahan hingga menikmati pegunungan.

Salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Woodland di Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus. Jaraknya sekitar 19 kilometer dari Gerbang Tol Ciperna, Cirebon. Dari Jakarta, wisatawan menempuh waktu sekitar 3,5 jam via Jalan Tol Cikopo-Palimanan.

Kamis sore itu, mobil dengan pelat nomor Cirebon, Bandung, hingga Jakarta memenuhi area parkir tempat wisata Woodland. Pohon pinus menaungi ratusan pengunjung. Tidak sedikit wisatawan yang menggelar tikar sambil bersantai, tidur, atau piknik. Ada juga yang menikmati aneka wahana.

Dengan membayar tiket Rp 15.000 saat hari biasa dan Rp 20.000 pada akhir pekan atau libur, pengunjung dapat merasakan sejuknya Woodland serta berenang. Sejumlah anak-anak tersenyum dan bersorak saat berenang di dataran tinggi itu, apalagi ketika petugas menembakkan busa.

Selain berenang, pengunjung juga bisa menikmati wahana yang cukup menantang, seperti seluncuran pelangi dan flying fox sepanjang 100 meter di antara pohon pinus. Biayanya Rp 20.000 per orang. Petugas pun memastikan keselamatan wisatawan dengan peralatan khusus.

Anak-anak juga dapat merasakan wahana menantang yang aman, seperti low rope atau melintasi jembatan dan tali di ketinggian tertentu serta flying fox pendek. Helm dan tali pengaman menjadi alat wajib untuk peserta. Ada pula wahana naik sepeda di atas tali setinggi pohon.

”Saya baru ke sini. Katanya, ini lagi hit. Tempatnya bagus, banyak wahana bermain ramah anak,” ucap Delvi Ramdanti (25), warga Kabupaten Indramayu, Jabar. Bersama sekitar 20 anggota keluarganya, mereka menempuh jarak lebih dari 70 kilometer menggunakan tiga mobil.

Selain mencoba wahana bermain, mereka juga piknik dengan membakar potongan sate sapi. Mereka pun membawa kompor portabel, wajan, lontong, serta es batu. ”Kebetulan lagi libur Idul Adha, jadi kumpul keluarganya di sini. Ada saudara juga dari Jakarta,” ujarnya.

Sekitar 7 kilometer dari Woodland, terdapat destinasi wisata yang juga tengah populer, yakni Zam-zam Pool. Letaknya tidak jauh dari pinggir Jalan Raya Jalaksana, tepat di samping Tahu Lamping. Sebelum berenang, pengunjung bisa sekalian menikmati tahu khas Kuningan itu.

Keunikan Zam-zam Pool tidak hanya pada banyaknya kolam renang untuk anak-anak dan orang dewasa, tetapi juga pemandangan kolam tepat di pinggir sawah. Dari kolam premium itu, pengunjung dapat melihat hijau padi dan tanaman lainnya. Ada pula kafe untuk bersantai.

Salah satu yang ditunggu wisatawan adalah fasilitas mandi busa di kolam. Tarif masuk ke destinasi itu adalah Rp 25.000 dan Rp 30.000 untuk mengakses kolam premium sepuasnya. Pengunjung boleh piknik dengan membawa makanan dan minuman ke area Zam-zam Pool.

Setelah berenang, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan untuk wisata kuliner dengan pemandangan pegunungan di Kelurahan Cigugur. Di lereng Gunung Ciremai itu, aneka kafe menawarkan pengalaman menikmati gunung setinggi 3.078 meter di atas permukaan laut tersebut.

Salah satu yang sedang digandrungi adalah Arunika Eatery di Desa Cisantana. Kafe ini mengusung konsep ala Jepang, mulai dari bangunannya hingga menu, seperti ramen. Pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman sambil memandang gunung yang diselimuti kabut kala sore hari.

Harga menu di Arunika berkisar dari Rp 12.000 untuk minuman dan makanan berkisar Rp 30.000 per porsi. Berada di dataran tinggi, jalur menuju Arunika penuh tanjakan dan turunan sehingga pengunjung harus berhati-hati.

Selain sejuk, kafe di lereng gunung tertinggi di Jabar itu juga menghadirkan kebun binatang mini. Dengan membayar Rp 15.000, pengunjung dapat menyapa kelinci, rusa, musang, kura-kura, anak landak, hingga aneka jenis reptil, seperti ular dan iguana.

Arunika Eatery, Zam-zam Pool, dan Woodland merupakan sederet tempat wisata yang populer di Kuningan. Pemerintah Kabupaten Kuningan mencatat, hingga 2021 terdapat 81 destinasi wisata alam, 24 tempat wisata baru, 26 wisata air buatan, 19 wisata sejarah, dan 6 desa wisata di Kuningan.

Jumlah kunjungan wisatawan di ”Kota Kuda” itu juga terus meningkat. Tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 merebak, jumlah wisatawan di Kuningan 1,2 juta orang. Tahun 2022, jumlahnya melonjak hingga 3,4 juta orang seiring melandainya pandemi.

Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, sebagian besar pariwisata di Kuningan berbasis alam. ”Kami meyakini, ini menjadi primadona unggulan yang dapat menyerap ribuan, bahkan jutaan kunjungan. Kami juga menyiapkan desa wisata,” ujarnya.

Foto:

KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Presiden Joko Widodo diajak warga berfoto bersama saat berjalan-jalan di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (29/6/2023) malam. Saat berjalan-jalan, Presiden membagikan kaus dan amplop berisikan uang kepada sejumlah warga. Momen itu berlangsung di sela-sela libur hari raya Idul Adha 1444 Hijriah.

  1. Penggunaan artikel wajib mencantumkan kredit atas nama penulis dengan format: ‘Kompas/Penulis Artikel’.
  2. Penggunaan artikel wajib mencantumkan sumber edisi dengan format: ‘Kompas, tanggal-bulan-tahun’.
  3. Artikel yang digunakan oleh pelanggan untuk kepentingan komersial harus mendapatkan persetujuan dari Kompas.
  4. Artikel tidak boleh digunakan sebagai sarana/materi kegiatan atau tindakan yang melanggar norma hukum, sosial, SARA, dan mengandung unsur pelecehan/ pornografi/ pornoaksi/ diskriminasi.
  5. Pelanggan tidak boleh mengubah, memperbanyak, mengalihwujudkan, memindahtangankan, memperjualbelikan artikel tanpa persetujuan dari Kompas.

Suggestion